Tuesday, June 28, 2011

Fakta-Fakta Indonesia

Ini hanya sekedar fakta-fakta yang terjadi di Indonesia menurut salah seorang penulis buku :


            Luas lautannya terbesar di dunia, seluas 93.000 km2 dan panjang pantainya sekitar 81.000 km2 atau hamper 25% panjang pantai di dunia.
            Pulaunya terbanyak di dunia, ada 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni). Tiga dari enam pulau terbesar di dunia, ada di sini.
            Kekayaan flora faunanya juga menakjubkan. Ada 300.000 jenis satwa liar (17% satwa di dunia). Ada 515 jenis mamalia hidup di sini (terbanyak di dunia), dan negeri ini menjadi habitat dari sekitar 1539 jenis burung. Sebanyak 45% jenis ikan di dunia, hidup di lautan negeri ini.
            Terumbu karangnya (Coral Reef) adalah terkaya (18% dari total dunia). Biodiversityanggreknya terbesar di dunia, ada 6.000 jenis anggrek. Memiliki hutan bakau terbesar di dunia. Negeri ini juga memiliki spesies ikan hiu terbanyak di dunia yaitu 150 spesies. Primata terkecil di dunia, ular terpanjang di dunia, ikan terkecil di dunia, bunga terbesar di dunia, semua di temukan di sini. Bahkan satu-satunya binatang purba darat terbesar di dunia yang masih hidup ada di negeri ini.
            Kekayaan perkebunan dan kehutanannya juga mencengangkan. Negeri ini adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80% di pasar dunia. Produk cengkeh (cloves), pala (nutmeg), minyak sawit mentah (Crude Palm Oil) menempati No.1 di dunia. Hasil karet alamnya No.2 di dunia, hasil cokelatnya No.3 di dunia.
            Sumber daya alamnya juga luar biasa. Negeri ini adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia), penghasil batu bara terbesar, juga produsen timah terbesar kedua.
            Dengan segala kekayaan ini, apakah penduduk negeri ini hidup sejahtera?

            Dengan segala kekayaannya, negeri ini merupakan salah satu negara yang sering masuk dalam peringkat rendah untuk kebaikannya dan peringkat tinggi untuk keburukannya.
            Negeri kaya tapi sebagian besar penduduknya tak makmur ini adalah Indonesia tercinta.
            Dengan berat hati saya harus mengungkap beberapa data menyakitkan, agar kita punya semangat untuk bangkit sebagai anak bangsa. Bangsa Indonesia.

Bagaimana perekonomian dan kesejahteraan kita?
            Pada pertengahan tahun 1960-an GNP perkapita Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Korea Selatan dan China nyaris sama, yaitu kurang dari US$100 per kapita. Kini GNP perkapita Negara-negara yang dulu sama tersebut menjadi dua kali lipat, tiga kali lipat bahkan tujuh kali lipat lebih besar dari Indonesia.
            Bank dunia pernah mengungkap angka kemiskinan di Indonesia sebesar 49% atau lebih dari 100 juta jiwa (jika ambang batas kemiskinan-proverty threshold) diukur dari kegagalan pemenuhan hak-hak dasar (basic right) atau dengan skala pendapatan di bawah 1-2 dolar AS perhari. Sekalipun demikian, dengan standar berbeda, BPS menyatakan hanya 16,5% saja penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan atau sekitar 36,8 juta jiwa (2008).
            Data UNDP menyebutkan, Indeks Pembanguna Indonesia (Human Development Index=HDI), Indonesia berada di posisi 110, jauh tertinggal dibandingkan Singapura (25), Malaysia (63), Thailand (78) dan Vietnam (107). HDI rendah artinya: angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan kemampuan daya beli rendah.
            Indonesia kini menjadi salah satu Negara dengan buruh migrant terbesar di dunia untuk pekerja rendahan. Sekitar 6juta TKI (70% wanita) bekerja di luar negeri. Sekalipun para TKI menghasilkan devisa tertinggi selain migas, Rp 82 triliun (pada tahun 2008), sayang penghargaan dan pembelaan terhadap mereka masih sangat rendah, baik perlakuan bangsa asing terhadap mereka atau perlakuan birokrasi yang nota bene bangsa sendiri terhadap mereka.
            Mata uang Indonesia juga termasuk salah satu mata uang terendah nilainya di dunia. Rupiah sedikit diatas mata uang Dong Vietnam, Sao Tome (Afrika) dan Zimbabwe yang baru devaluasi habis-habisan.
            Warta ekonomi 12 Juli 2009 juga mengungkap, negeri yang kaya hasil tambang ini menjadi Negara penghutang terbesar berdasarkan PBD. Setidaknya setiap tahun, 30% APBD kita diambil untuk membayar bunga hutang. Jumlah yang lebih besar dari anggaran pendidikan dan kesehatan.
            Lebih buruk lagi, dari satu sumber dikatakan bahwa, salah satu hutang nasional kita berasal dari hutang jaman Hindia Belanda. Pada masa 1949, Soekarno Hatta menyetujui pembayaran hutang Hindia Belanda sebagai strategi agar kemerdekaan diakui. Tetapi pemerintahan dua serangkai tersebut tidak pernah membayarnya karena melanggar prinsip keadilan. Setelah Soekarno jatuh, pemerintah orde baru sepakat mencicil hutang Hindia Belanda selama 30 tahun sejak 1966. Artinya kita berhutang untuk membayar biaya perang pemerintah Hindia Belanda ketika melawan pahlawan dan pejuang nasional.

Bagaimana dengan pelaksanaan hukum?
            Pada tahun 2009 Indonesia disebut sebagai Negara dengan perekonomian paling korup di Asia. Indikasi tersebut berasal dari survey yang dilakukan oleh Lembaga Konsultasi Risiko Politik dan Ekonomi (PERC) yang dilansir oleh agen berita Perancis AFP.
            Dari skala 0 sampai 10, dimana indikasi bebas korupsi, Indonesia mendapatkan skor 8,32 (mendekati sempurna korupsi).
            Skor antara 4 dan 7 diindikasikan sebagai Negara dengan tingkat korupsi menengah. Negara-negara itu adalah Malaysia (6,7), Taiwan (6,47), China (6,16), Macau (5,84), Korea Selatan (4,64), dan Jepang (3,99). Singapura menjadi Negara Asia paling tidak korup dengan skor  1,07.

Bagaimana dengan lingkungan hidup?
            Indonesia ditempatkan di peringkat 102 dari 149 negara yang masuk dalam daftar peringkat Negara hijau dunia yang dilakukan Universitas Yale dan Universitas Columbia, Amerika Serikat (AS). Laporan berdasarkan indeks kinerja lingkungan (Environmental Perfomance Index/EPI). Artinya 101 negara lebih baik dari Indonesia.
            Hasil penelitian itu juga menempatkan Negara-negara Uni Eropa seperti Swiss, Swedia, dan Norwegia, berada di tiga besar teratas. Posisi Indonesia yang sangat rendah ini cukup mengagetkan, karena berada di bawah Sri Lanka yang ditempatkan pada urutan 50, dan juga Negara tetangga Malaysia yang justru ditempatkan pada peringkat 26 negara hijau dunia.
            Meskipun kaya akan flora dan fauna, namun Indonesia dikenal juga sebagai Negara yang memiliki daftar panjang tentang satwa liar yang terancam punah. Saat ini jumlah satwa liar Indonesia yang terancam punah adalah 147 jenis mamalia, 114 jenis burung, 28 jenis reptil, 92 jenis ikan dan 28 jenis invertebrata (IUCN,2003). Satwa-satwa tersebut benar-benar punah dari alam jika tidak ada tindakan untuk menyelamatkannya.
            Perdagangan satwa liar menjadi ancaman serius bagi kelestarian satwa liar Indonesia. Lebih dari 95% satwa yang dijual di pasar adalah hasil tangkapan dari alam, bukan hasil penangkaran. Lebih dari 20% satwa yang dijual di pasar mati akibat pengangkutan yang tidak layak. Berbagai jenis satwa dilindungi dan terancam punah masih diperdagangkan secara bebas di Indonesia. Semakin langka satwa tersebut semakin mahal pula harganya.

Bagaimana dengan pengelolaan laut?
            Sekalipun Indonesia mempunyai wilayah laut terbesar di dunia, akan tetapi nelayan sering kekurangan bahan bakar untuk melaut. Karena penghasilan yang serba pas-pasan nelayan tak jarang menggunakan formalin untuk mengawetkan hasil tangkapannya, sekalipun itu sama saja meracuni bangsa sendiri. Biaya formalin jauh lebih murah dari pada es batu atau alat pendingin. Kita seperti kehabisan dana untuk mengoptimalkan kekayaan laut, padahal setiap tahun kekayaan laut dicuri pihak asing sampai senilai US$5 miliar (Rp 5 triliun).

Bagaimana dengan perkebunan?
            Kita adalah penghasil sawit terbesar akan tetapi harga sawit ditentukan oleh bursa komoditi di Belanda yang tidak punya kebun sawit. Setiap tahun perkebunan sawit Indonesia membusukkan jutaan pohon yang sudah tidak produktif, padahal jika kayunya dimanfaatkan bisa menjadi bisnis furniture senilai US$2-5 miliar (Rp 20-50 triliun) per tahun.
            Hasil coklat kita No. 3 di dunia tapi tidak ada yang kenal cokelat Indonesia. Swiss yang tidak banyak mempunyai kebun cokelat, justru dikenal sebagai produsen cokelat terlezat di dunia.
            Banyak kopi dihasilkan dari Indonesia, akan tetapi karena dianggap tidak meyakinkan, kopi kita harus dijual dengan label Made in Italy agar lebih mudah masuk pasaran Internasional.

Bagaimana dengan pertambangan?
            Indonesia boleh bangga menjadi pengekspor batu bara terbesar di dunia. Tetapi sebenarnya cadangan batu bara kita hanya dari 3,1% cadangan batu bara dunia. Begitu juga dengan gas alam, kita jadi pemasok utama, padahal cadangan gas alam kita hanya 1,6% gas alam dunia. Artinya Negara lain banyak yang punya batu bara dan gas, akan tetapi mereka tidak mau memproduksi dulu, mereka memilih membeli sehingga cadangan batu bara atau gas alam mereka aman.
            Di masa depan jika ada krisis energi mereka masih punya sumber energi dan kita mungkin sudah kehabisan. Sekarang saja cadangan minyak kita sudah mulai kehabisan dan kita mulai mengimpor bahan bakar dari luar. Kita harus lebih berhati-hati!

Bagaimana dengan kebudayaan?
            Negara yang mempunyai beragam budaya dan alam yang indah ini Cuma mampu menempati posisi 81 dari 133 negara di dunia soal daya saing pariwisata, demikian hasil survey World Economic Forum pada 2009. indeks daya saing kepariwisataan itu dinilai dari tiga hal yakni kerangka regulasi, infrastruktur dan bisnis, serta sumber daya manusia, budaya dan alam. Indonesia hanya unggul dari sisi kompetitivitas harga dalam industri pariwisata. Indonesia hanya menempati ranking diatas 50 untuk soal infrastruktur transportasi udara, infrastruktur transportasi darat, dan infrastruktur transportasi pariwisata.

Bagaimana dengan prestasi di bidang kesehatan?
            Sekalipun berbagai tumbuhan herbal alami subur di sini, Indonesia menempati peringkat sepuluh besar untuk berbagai penyakit.
            Indonesia menempati No.1 untuk kasus flu burung, peringkat ke-1 tingkat kebutaan di Asia dan masih menjadi nomor satu dalam peringkat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama sepuluh tahun berturut-turut. Indonesia menempati peringkat ketiga untuk penyakit TBC, hepatitis, lepra, dsb. Peringkat ke-4 untuk penyakit kusta, diabetes, dsb.
            Pada 2008 Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menetapkan Indonesia sebagai Negara pengguna rokok ketiga terbesar dunia. Lebih dari 60 juta penduduk Indonesia mengalami ketidakberdayaan akibat adiksi nikotin rokok. FA Moeloek, Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau mengatakan kematian akibat konsumsi rokok tercatat dari 400 ribu orang pertahun.
            “Indonesia menghabiskan Rp 180 triliun untuk biaya kesehatan akibat penyakit tembakau atau 5,1 kali lipat pendapatan Negara dari akibat cukai rokok,” katanya.
            The ASEAN Tobacco Control Report tahun 2007 meyatakan, jumlah perokok di ASEAN mencapai 124.691 juta orang. Dan Indonesia menyumbang perokok terbesar, yaitu 57.563 juta orang atau sekitar 46,16%.
            Saat ini, lebih dari 43 juta anak Indonesia serumah dengan perokok, dan terpapar asap tembakau. Padahal anak-anak yang terpapar tersebut bisa mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronchitis, dan infeksi saluran pernapasan, dan telinga, serta asma.

Bagaimana dengan teknologi?
            Indonesia boleh bangga dibilang sebagai bangsa yang mulai melek internet. Pemakai situsfacebook di Indonesia termasuk terbesar di dunia dan pengguna Blackberry pun meningkat pesat.
            Tapi sayangnya Indonesia terus mengalami peningkatan sebagai pengakses situs porno internet. Surveyor internet, Pery Umar Farouk mengatakan, berdasarkan internet pornography statistic, Indonesia sempat menempati peringkat ketujuh dunia. Kondisi ini terus meningkat menjadi peringkat kelima pada 2007 dan menjadi yang ketiga pada 2009. Menteri infokom Tiffatul Sembiring bahkan sempat menyatakan bahwa Indonesia sudah masuk ke ranking 1 sebagai pengakses situs porno terbesar di dunia pada tahun 2010.

Bagaimana dengan pendidikan?
            Angka buta huruf  di Indonesia mencapai 13,2 juta jiwa, termasuk terbesar. Sekalipun ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan jumlah buta huruf saat awal kemerdekaan yang mencapai lebih dari 90% dari jumlah penduduk Indonesia saat itu.

Bagaimana dengan keamanan dan kenyamanan?
            Menurut Business Week sebuah majalah bisnis internasional yang kerap menjadi acuan para pebisnis, Indonesia berada di urutan ke-2 sebagai tempat paling buruk untuk ekspatriat bekerja di seluruh dunia dan ibukota Nigeria, Lagos, sebagai kota terburuk peringkat pertama di dunia. Dalam keterangannya, Jakarta mendapat keterangan peringkat “Very High Risk Location” dengan permasalahan-permasalahan besar: polusi, penyakit & sanitasi, fasilitas-fasilitas medis, kekerasan & pengekangan politis, lingkungan politis & social, kriminalitas.

Hikmah:
            Sangat jelas kekayaan dan modal sama sekali bukan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia, karena dalam keadaan sekarang pun Indonesia masih mempunyai segala yang dibutuhkan.
            Yang kini kita butuhkan adalah sebuah visi yang jelas, hokum yang adil dan tegas, peran serta dan keinginan perubahan yang merata di seluruh masyarakat.
            Kalau sulit berharap dari orang lain, maka kita bisa mulai dari diri sendiri.

Sumber : Buku No Excuse by Isa Alamsyah

Monday, March 7, 2011

Hidup dan Sekolah di Korea

Tulisan ini bertujuan memberikan info bagi kalian-kalian yang ingin melanjutkan studi di Korea. Peringkat universitas tidak mutlak memberikan jaminan bahwa kalian akan dapat pendidikan yang bermutu “bagi diri
kalian” sekalian. Semua bergantung bagaimana sikap kalian sendiri ketika menempuh studi, apalagi
di sini akan lebih banyak belajar mandiri.
Bagi kalian yang hendak kuliah S1 di korsel kalian HARUS siap-siap;
1.Mampu berbahasa korea, dibuktikan dengan nilai tes TOPIK (kuliah S1, hampir semua diajarkan dalam bahasa korea)
2.Mempunyai kecukupan finansial untuk biaya kuliah dan biaya hidup
3.Mengerti bahasa inggris

Informasi dasar ttg jurusan, pendaftaran, biaya kuliah universitas tertentu dapat  dilihat langsung di website universitas tsb.
Biasanya tiap website universitas ada versi bahasa Inggrisnya. Coba telusuri aja di website tersebut ttg informasi
mendasar ini.
Bagi yang hendak kuliah S2 dan S3 di korsel kalian bisa;
1.Mengecek informasi ttg kuliah pasca sarjana dan jurusan yang tersedia melalui website universitasnya
2.Biaya kuliah, cara pendaftaran, juga dapat dilihat di website universitasnya
3.Beasiswa universitas juga dapat dilihat di website universitasnya
Bagi kalian yang dapat tawaran beasiswa dari kampus, kalian HARUS bisa;
1.Mencari tahu berapa jumlah beasiswanya, dan apa aja yang ditanggung (biaya kuliah, biaya hidup)
2.Pastikan kalian dapat tahu dengan jelas tentang beasiswanya terkait jumlah yang didapat dan rentang waktunya.
3.Perhitungkan jumlah beasiswa untuk biaya hidup yang didapat, dengan kemungkinan pengeluaran rutin
sebulan selama di korea. (kira2 300rb-500rb won/bulan, bergantung kota tempat  kuliah dan juga
gaya hidup kalian)
Rincian Biaya hidup di Korea
  • cukur rambut = 5000-10000 won (40-80rb)
  • makan = 5000 won (dirumah makan) (40rb)
  • nonton bioskop = 9000-15000 won (70-120rb)
  • burger set McDonald = 4900 won (3000 won buat lunch set dari jam 12-2 siang ) (23rb)
  • burger king set = 8000 won (burger, french fries& coke) (63rb)
  • indomie = 500 won/bungkus (4rb)
  • ramyon = 2500-4000 won/pack isi 5 (20rb-32rb)
  • pizza hut family size/loyang = 22000 – 30000 won (cheese crust) (180-230rb)
  • subway tiket dengan tiket terusan = 900 won (utk 10Km pertama dan 100 won utk tiap Km berikut nya ) (71rb)
  • kost/akomodasi = 150000 – 300000 /bulan (1,2jt-2,5jt)
  • sewa rumah = minimum 200000 won/bulan (dengan deposit 2-5 juta won, exclude gas, listrik & air (1,5jt)
  • kartu telepon interlokal = 12000 won/kartu untuk pemakaian sekitar 80menit(95rb)
  • kartu prabayar lokal = minimum 10000 won bisa dipakai untuk 30menit masa berlaku sebulan (80rb)
  • jaket winter = 80000 won kondisi baru (630rb)
  • jaket winter second = 10000 won saja di namdaemun-Seoul banyak yang jual kalo winter (80rb)
Kuliah di luar negeri memang bukan tidak mungkin bagi kita semua. Apabila kita tekun berusaha, akan ada jalannya.
Jangan lupa, balik ke Indonesia, bangun negeri kita 

Tuesday, February 22, 2011

Korean's Letter (Hangeul) part 2


 ga
 gak
 gan
 gal
 gam
 gap

 gat
 gang
 gae
 gaek
 geo
 geon

 geol
 geom
 geop
 gyeo
 ge
 gyeok

 gyeon
 gyeol
 gyeom
 gyeop
 gyeong
 gye

 go
 gok
 gon
 gol
 got
 gong

 got
 gwa
 gwak
 gwan
 gwal
 gwang

 gwae
 goe
 goeng
 gyo
 gu
 guk

 gun
 gul
굿 gut
 gung
 gwon
 gwol

 gwi
 gyu
 gyun
 gyul
 geu
 geul

 geun
 geul
 geum
 geup
 geung
  gi

 gin
 gil
 gim




 kka
 kkae
 kko
 kkok
 kkot
 kkoe

 kku
 kkum
 kkeut
 kki



 na
 nak
 nan
 nal
 nam
 nap

 nang
 nae
 naeng
 neo
 neol
 ne

 nyeo
 nyeok
 nyeon
 nyeom
 nyeong
 no

 nok
 non
 nol
 nong
 nwae
 noe

 nu
 nun
 nul
 neu
 neuk
 neum

 neung
 nui
 ni
 nik
 nin
 nil

 nim






 da
 dan
 dal
 dam
 dap
 dang

 dae
 daek
 deo
 deok
 do
 dok

 don
 dol
 dong
 dwae
 doe
 doen

 du
 duk
 dun
 dwi
 deu
 deuk

 deul
 deung
 di




 tta
 ttang
 ttae
 tto
 ttu
 ttuk

 tteu
 tti





 ra
 rak
 ran
 ram
 rang
 rae

 raeng
 ryang
 reong
 re
 ryeo
 ryeok

 ryeon
 ryeol
 ryeom
 ryeop
 ryeong
 rye

 ro
 rok
 ron
 rong
 roe
 ryo

 ryong
 ru
 ryu
 ryuk
 ryun
 ryul

 ryung
 reu
 reuk
 reun
 reum
 reung

 ri
 rin
 rim
 rip



 ma
 mak
 man
 mal
 mang
 mae

 maek
 maen
 maeng
 meo
 meok
 me

 myeo
 myeok
 myeon
 myeol
 myeong
 mo

 mok
 mol
 mot
 mong
 moe
 myo

 mu
 muk
 mun
 mul
 meu
 mi

 min
 mil





 ba
 bak
 ban
 bal
 bap
 bang

 bae
 baek
 baem
 beo
 beon
 beol

 beom
 beop
 byeo
 byeok
 byeon
 byeol

 byeong
 bo
 bok
 bon
 bong
 bu

 buk
 bun
 bul
 bung
 bi
 bin

 bil
 bim
 bing




 ppa
 ppae
 ppeo
 ppo
 ppu
 ppeu

 ppi






 sa
 sak
 san
 sal
 sam
 sap

 sang
 sat
 sae
 saek
 saeng
 seo

 seok
 seon
 seol
 seom
 seop
 seong

 se
 syeo
 so
 sok
 son
 sol

 sot
 song
 swae
 soe
 su
 suk

 sun
 sul
 sum
 sung
 swi
 seu

 seul
 seum
 seup
 seung
 si
 sik

 sin
 sil
 sim
 sip
 sip
 sing

 ssa
 ssang
 ssae
 sso
 ssuk
 ssi

 a
 ak
 an
 al
 am
 ap

 ang
 ap
 ae
 aek
 aeng
 ya

 yan
 yak
 yang
 eo
 eok
 eon

 eol
 eom
 eop
 e
 yeo
 yeok

 yeon
 yeol
 yeom
 yeop
 yeong
 ye

 o
 ok
 on
 ol
 om
 ong

 wa
 wan
 wal
 wang
 wae
 oe

 oen
 yo
 yok
 yong
 u
 uk

 un
 ul
 um
 ung
 wo
 won

 wol
 wi
 yu
 yuk
 yun
 yul

 yung
 yut
 eu
 eun
 eul
 eum

 eup
 eung
 ui
 i
 ik
 in

 il
 im
 ip
 ing



 ja
 jak
 jan
 jam
 jap
 jang

 jae
 jaeng
 jeo
 jeok
 jeon
 jeol

 jeom
 jeop
 jeong
 je
 jo
 jok

 jon
 jol
 jong
 jwa
 joe
 ju

 juk
 jun
 jul
 jung
 jwi
 jeu

 jeuk
 jeul
 jeum
 jeup
 jeung
 ji

 jik
 jin
 jil
 jim
 jip
 jing

 jja
 jjae
 jjo
 jji



 cha
 chak
 chan
 chal
 cham
 chang

 chae
 chaek
 cheo
 cheok
 cheon
 cheol

 cheom
 cheop
 cheong
 che
 cho
 chok

 chon
 chong
 choe
 chu
 chuk
 chun

 chul
 chum
 chung
 cheuk
 cheung
 ch

 chik
 chin
 chil
 chim
 chip
 ching

 ko
 kwae
 keu
 keun
 ki


 ta
 tak
 tan
 tal
 tam
 tap

 tang
 tae
 taek
 taeng
 teo
 te

 to
 ton
 tol
 tong
 toe
 tu

 tung
 twi
 teu
 teuk
 teum
 ti

 pa
 pan
 pal
 pae
 paeng
 peo

 pe
 pyeo
 pyeon
 pyeom
 pyeong
 pye

 po
 pok
 pyo
 pu
 pum
 pung

 peu
 pi
 pik
 pil
 pip


 ha
 hak
 han
 hal
 ham
 hap

 hang
 hae
 haek
 haeng
 hyang
 heo

 heon
 heom
 he
 hyeo
 hyeok
 hyeon

 hyeol
 hyeom
 hyeop
 hyeong
 hye
 ho

 hok
 hon
 hol
 hop
 hong
 hwa

 hwak
 hwan
 hwal
 hwang
 hwae
 hwaet

 hoe
 hoek
 hoeng
 hyo
 hu
 hun

 hwon
 hwe
 hwi
 hyu
 hyul
 hyung

 heu
 heuk
 heun
 heul
 heum
 heup

 heung
 hui
 huin
 hi
 him